Thursday, May 31, 2012

Amati Bagaimana Kebiasaan Terbentuk

Tanpa kebebasan dari masa lampau, tidak ada kebebasan sama sekali, oleh karena batin tidak pernah baru, segar, polos. Hanyalah batin yang segar, dan polos yang bebas. Kebebasan tidak ada kaitannya dengan umur, tidak ada kaitannya dengan pengalaman; dan saya melihat hakikat kebebasan terletak dalam memahami seluruh mekanisme kebiasaan, baik yang disadari atau tidak. Ini bukan masalah mengakhiri kebiasaan, melainkan melihat secara menyeluruh struktur kebiasaan. Anda perlu mengamati bagaimana kebiasaan terbentuk dan bagaimana—dengan mengingkari atau melawan satu kebiasaan—tercipta kebiasaan lain. Yang penting adalah menyadari sepenuhnya kebiasaan; oleh karena dengan demikian, seperti Anda akan lihat sendiri, tidak akan ada lagi pembentukan kebiasaan. Melawan kebiasaan, menentangnya, mengingkarinya, hanya memberikan kelangsungan kepada kebiasaan. Bila Anda melawan suatu kebiasaan tertentu, Anda memberi kehidupan kepada kebiasaan itu, lalu perlawanan itu sendiri menjadi kebiasaan lebih jauh. Tetapi jika Anda sekadar menyadari seluruh struktur kebiasaan tanpa perlawanan, maka Anda akan mendapati bahwa terdapat kebebasan dari kebiasaan, dan di dalam kebebasan itu terjadilah sesuatu yang baru.

Hanyalah batin yang tumpul dan mengantuk yang menciptakan dan melekat pada kebiasaan. Suatu batin yang penuh perhatian dari saat ke saat—penuh perhatian terhadap apa yang dikatakannya, penuh perhatian terhadap gerak tangannya, gerak pikirannya, gerak perasaannya—akan mendapati bahwa pembentukan kebiasaan lebih jauh telah berakhir. Ini sangat penting untuk dipahami, oleh karena selama batin mematahkan satu kebiasaan dan dalam proses itu menciptakan kebiasaan baru, jelas ia tidak bisa bebas; dan hanyalah batin yang bebas yang dapat melihat sesuatu di luar dirinya.

The Book Of Life
Jiddu Krishnamurti

Wednesday, May 30, 2012

Selang Waktu antara Dua Pikiran

Nah, saya katakan, pasti mungkin batin bebas dari semua pengkondisian—bukan berarti Anda harus menerima otoritas saya. Jika Anda menerimanya berdasarkan otoritas, Anda tidak pernah akan menemukannya, itu hanya menjadi satu pengganti lagi dan tidak punya makna. ...

Pemahaman akan seluruh proses pengkondisian tidak datang kepada Anda melalui analisis atau introspeksi, oleh karena pada saat ada si penganalisis, si penganalisis itu sendiri adalah bagian dari latar belakang, dan oleh karena itu analisisnya tidak punya arti. ...

Bagaimana batin ini bisa bebas? Untuk bisa bebas, batin bukan hanya perlu melihat dan memahami ayunannya yang seperti bandul di antara masa lampau dan masa depan, melainkan juga memahami selang waktu di antara dua pikiran. ...

Jika Anda mengamati dengan sangat cermat, sekalipun respons, gerak pikiran, tampak begitu cepat, ada jarak atau interval di antara pikiran-pikiran. Di antara dua pikiran terdapat suatu periode keheningan, yang tidak berkaitan dengan proses pikiran. Jika anda mengamati, Anda akan melihat bahwa periode keheningan itu, interval itu, bukan berasal dari waktu; dan penemuan interval itu, pengalaman penuh akan interval itu, membebaskan Anda dari keterkondisian—atau lebih tepat, itu bukan membebaskan “Anda”, melainkan ada kebebasan dari keterkondisian. ... Hanya apabila batin tidak memberikan kelangsungan kepada pikiran, apabila batin hening dengan keheningan yang tidak dibuat, yang tanpa penyebab apa pun—hanya dengan demikian terdapat kebebasan dari latar belakang.

The Book Of Life
Jiddu Krishnamurti

Tuesday, May 29, 2012

Beban Bawah-sadar

Di dalam batin, di bawah kesadaran, terdapat beban luar biasa dari masa lampau yang mendorong Anda ke arah tertentu.

Nah, bagaimana kita dapat menghapuskan semua itu? Bagaimana bawah-sadar dapat dibersihkan dari masa lampau dengan seketika? Orang yang suka berpikir secara analitis berkata, bawah-sadar dapat dibersihkan—untuk sebagian atau seluruhnya—melalui analisis—melalui penyelidikan, penjelajahan, pengakuan, penafsiran mimpi, dan sebagainya—sampai setidak-tidaknya Anda menjadi manusia ”normal”, yang mampu menyesuaikan diri Anda dengan lingkungan sekarang. Tetapi di dalam analisis selalu ada si penganalisis dan apa yang dianalisis, si pengamat yang menafsirkan apa yang diamati, yang adalah dualitas, sumber konflik.

Jadi saya melihat, sekadar menganalisis bawah-sadar tidak akan menghasilkan apa-apa. Mungkin bisa membantu saya untuk menjadi agak kurang neurotik, menjadi agak lebih baik hati kepada istri saya, kepada tetangga saya, atau hal-hal dangkal lain seperti itu; tetapi kita tidak membicarakan itu. Saya melihat bahwa proses analitis—yang menyangkut waktu, penafsiran, gerak pikiran sebagai si pengamat yang menganalisis apa yang diamati—tidak dapat membebaskan bawah-sadar; dengan demikian, saya menolak proses analisis sama sekali. Pada saat saya melihat fakta bahwa proses analisis tidak mampu dalam keadaan apa pun melepaskan beban bawah-sadar, saya keluar dari analisis. Saya tidak lagi menganalisis. Jadi apa yang terjadi? Oleh karena tidak ada lagi si penganalisis yang terpisah dari apa yang dianalisisnya, ia adalah itu. Ia bukan entitas yang terpisah dari itu. Maka kita mendapati bahwa bawah-sadar sangat sedikit pentingnya.

The Book Of Life
Jiddu Krishnamurti

Monday, May 28, 2012

Tidak Ada Bagian Batin yang Tak Terkondisi

Batin Anda terkondisi seluruhnya; tidak ada bagian diri Anda yang tak terkondisi. Ini fakta, Anda suka atau tidak. Anda mungkin berkata, ada bagian diri Anda—si pengamat, Ruh yang Lebih Tinggi, Atman—yang tak terkondisi; tetapi oleh karena Anda memikirkannya, itu berada dalam lingkup pikiran; oleh karena itu, terkondisi. Anda dapat membuat banyak teori tentang itu, tetapi faktanya batin Anda terkondisi seluruhnya, yang sadar dan yang tak sadar, dan setiap upaya yang dilakukannya untuk membebaskan dirinya juga terkondisi. Jadi, apa yang harus dilakukan oleh batin? Atau lebih tepat, apakah keadaan batin ketika ia mengetahui bahwa dirinya terkondisi dan menyadari bahwa setiap upaya yang dilakukannya untuk membongkar keterkondisian dirinya masih terkondisi?

Nah, ketika Anda berkata, ”Saya tahu saya terkondisi,” apakah Anda sungguh-sungguh mengetahuinya, ataukah itu sekadar pernyataan kata-kata? Apakah Anda mengetahuinya dengan kekuatan yang sama seperti Anda melihat seekor ular kobra? Bila Anda melihat seekor ular dan tahu itu kobra, terdapat tindakan seketika, tindakan yang tak dipikir lebih dulu; dan bila Anda berkata, ”Saya tahu saya terkondisi,” apakah itu memiliki makna penting seperti persepsi Anda tentang ular kobra? Ataukah itu sekadar pengakuan dangkal terhadap fakta itu, dan bukan kesadaran akan fakta itu? Bila saya menyadari fakta bahwa saya terkondisi, terdapat tindakan seketika. Saya tidak perlu berdaya upaya untuk membongkar keterkondisian saya. Fakta bahwa saya terkondisi, dan kesadaran akan fakta itu, membawa pencerahan seketika. Kesulitannya terletak pada tidak menyadari dalam arti memahami seluruh implikasinya, melihat bahwa semua pikiran, betapa halus, betapa licin, betapa canggih atau filosofis, tetap terkondisi.

The Book Of Life
Jiddu Krishnamurti

Sunday, May 27, 2012

Keadaan-sadar Sederhana

Sesungguhnya setiap bentuk penimbunan, baik pengetahuan maupun pengalaman, setiap bentuk cita-cita, setiap proyeksi pikiran, setiap praktek bersungguh-sungguh untuk membentuk pikiran—apa yang wajib dan apa yang tidak boleh—semua ini melumpuhkan proses penyelidikan dan penemuan.

Jadi, saya rasa penyelidikan kita hendaknya bukan untuk memecahkan masalah-masalah kita yang ada di hadapan kita, alih-alih untuk menemukan apakah batin—batin sadar maupun batin tak sadar yang dalam, yang di situ tertimbun semua tradisi, ingatan, warisan pengetahuan ras kita—apakah semua itu dapat dikesampingkan. Saya rasa itu dapat dilakukan hanya apabila batin mampu sadar tanpa suatu tuntutan, tanpa tekanan—sekadar sadar. Saya rasa itu suatu hal yang paling sukar—untuk sadar—oleh karena kita terperangkap dalam masalah serta pemecahan yang ada di hadapan kita, dan dengan demikian kehidupan kita sangat dangkal. Sekalipun kita mungkin mengunjungi semua psikoanalis, membaca semua buku, memperoleh banyak pengetahuan, datang ke tempat ibadah, berdoa, bermeditasi, mempraktekkan berbagai disiplin, namun, kehidupan kita jelas sangat dangkal oleh karena kita tidak tahu bagaimana menembus secara dalam. Saya rasa pemahaman, jalan penembusan, bagaimana menyelam sangat, sangat dalam, terletak pada keadaan-sadar—sekadar menyadari pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan kita, tanpa menyalahkan, tanpa membandingkan, sekadar mengamati. Anda akan melihat, jika Anda mau mencoba, betapa luar biasa sukarnya, oleh karena seluruh pendidikan kita adalah untuk menyalahkan, membenarkan, membandingkan.

The Book Of Life
Jiddu Krishnamurti

Saturday, May 26, 2012

Bebas dari Keterkondisian

Keinginan untuk membebaskan diri dari keterkondisian hanya akan melanjutkan keterkondisian. Tetapi jika—alih-alih mencoba menekan keinginan—kita memahami seluruh proses keinginan, di dalam pemahaman itu sendiri muncullah pembebasan dari keterkondisian. Kebebasan dari keterkondisian bukanlah hasil langsung. Pahamkah Anda? Jika saya berketetapan untuk dengan sengaja membebaskan diri dari keterkondisian saya, keinginan itu menciptakan keterkondisiannya sendiri. Saya mungkin melenyapkan salah satu bentuk keterkondisian, tetapi saya terperangkap di dalam keterkondisian lain. Sedangkan, jika terdapat pemahaman akan keinginan itu sendiri, yang mencakup keinginan untuk bebas, maka pemahaman itu sendiri akan melenyapkan semua keterkondisian. Kebebasan dari keterkondisian adalah hasil samping, itu tidak penting. Yang penting adalah memahami apa yang menyebabkan keterkondisian.

The Book Of Life
Jiddu Krishnamurti

Friday, May 25, 2012

Tidak Ada Pengkondisian yang Luhur atau Lebih Baik

Tidakkah dorongan batin untuk membebaskan diri dari keterkondisiannya menggerakkan suatu pola lain perlawanan dan pengkondisian? Setelah menyadari pola atau cetakan yang di dalamnya Anda dibesarkan, Anda ingin bebas dari itu; tetapi, tidakkah keinginan batin untuk bebas ini mengkondisikan lagi batin dengan cara lain? Pola lama menekankan bahwa Anda harus menyesuaikan diri dengan otoritas, dan sekarang Anda mengembangkan pola baru, yang menekankan bahwa Anda tidak boleh menyesuaikan diri; jadi Anda mempunyai dua pola, yang satu sama lain berkonflik. Selama ada kontradiksi batiniah ini, terjadi pengkondisian lebih jauh.

... Terdapat dorongan untuk menyesuaikan diri, dan terdapat dorongan untuk bebas. Betapa pun berbeda tampaknya kedua dorongan ini, tidak keduanya secara mendasar mirip? Dan jika keduanya secara mendasar mirip, maka upaya Anda meraih kebebasan adalah sia-sia, oleh karena Anda hanya pindah dari satu pola ke pola lain, tanpa akhir. Tidak ada pengkondisian yang mulia atau lebih baik, dan keinginan itulah yang harus dipahami.

The Book Of Life
Jiddu Krishnamurti