Apakah perasaan itu? Perasaan itu seperti pikiran. Perasaan adalah sensasi. Saya melihat sekuntum bunga dan saya menanggapi bunga itu; saya suka atau tidak suka. Suka atau tidak suka itu ditentukan oleh pikiran, dan pikiran adalah respons dari latar belakang ingatan. Jadi, saya berkata, ”Saya suka bunga ini,” atau ”Saya tidak suka bunga itu”; ”Saya suka perasaan ini,” atau ”Saya tidak suka perasaan itu.” ... Nah, apakah cinta berkaitan dengan perasaan? Jelas, perasaan adalah sensasi—perasaan suka dan tidak suka, baik dan buruk, citarasa baik dan seterusnya. Apakah perasaan itu berkaitan dengan cinta? ... Pernahkah Anda mengamati jalan di tempat tinggal Anda, pernahkah Anda mengamati cara Anda hidup di rumah Anda, cara Anda duduk, cara Anda bicara? Dan pernahkah Anda mengamati tokoh-tokoh suci yang Anda puja? Bagi mereka gairah adalah seks, dan dengan demikian mereka mengingkari gairah, dengan demikian mereka mengingkari keindahan—mengingkari dalam arti mengesampingkan. Maka, bersama sensasi Anda membuang cinta, oleh karena Anda berkata, “Sensasi akan membelenggu saya—saya akan diperbudak oleh nafsu seks; oleh karena itu saya harus memotongnya.” Dengan demikian Anda membuat seks menjadi masalah besar. ... Bila Anda memahami perasaan dengan tuntas, bukan sebagian-sebagian, bila Anda sungguh-sungguh memahami totalitas perasaan, maka Anda akan tahu apa cinta itu. Bila Anda mampu melihat keindahan sebatang pohon, bila Anda mampu melihat keindahan seulas senyum, bila Anda mampu melihat matahari terbenam di balik dinding kota Anda—melihat secara total—maka Anda akan tahu apa cinta itu.
The Book Of Life
Jiddu Krishnamurti