Sunday, May 20, 2012

Persepsi Kebenaran Terjadi Seketika

Keadaan berpikir dengan kata-kata telah dibangun selama berabad-abad, dalam hubungan antara individu dan masyarakat; sehingga kata, keadaan verbal adalah keadaan sosial di samping keadaan individual. Untuk berkomunikasi seperti kita lakukan sekarang, saya membutuhkan ingatan, saya membutuhkan kata, saya harus bisa berbahasa Inggris, Anda harus bisa berbahasa Inggris; itu telah dicapai selama berabad-abad. Kata bukan hanya dikembangkan di dalam hubungan sosial, melainkan juga sebagai reaksi di dalam hubungan sosial itu terhadap individu; di situ diperlukan kata. Masalahnya ialah, setelah memakan waktu begitu lama, berabad-abad, untuk membangun keadaan simbolik, kata-kata, dapatkah itu terhapus dengan seketika begitu saja? ... Melalui waku apakah kita akan membebaskan batin dari pembelengguan oleh kata-kata, yang telah dibangun selama berabad-abad? Ataukah belenggu itu harus patah dengan seketika? Nah, Anda mungkin berkata, ”Itu perlu waktu; saya tidak dapat melakukannya dengan seketika.” Ini berarti Anda membutuhkan waktu berhari-hari, ini berarti kelangsungan apa yang sebelumnya ada, sekalipun dimodifikasikan dalam prosesnya, sampai Anda mencapai tingkat yang di situ Anda tidak dapat berjalan lebih jauh lagi. Dapatkah Anda melakukannya? Oleh karena kita takut, karena kita malas, karena kita tidak mau berubah, kita berkata ”Mengapa pusing-pusing? Itu sangat sukar,” atau kita berkata, ”Saya tak tahu harus berbuat apa”—jadi Anda menunda, menunda, menunda. Tetapi Anda harus melihat kebenaran dari kelangsungan dan modifikasi kata. Persepsi akan kebenaran apa pun berlangsung seketika—bukan di dalam waktu. Dapatkah batin menembus dengan seketika, terhadap pertanyaan itu sendiri? Dapatkah batin melihat kata sebagai penghalang, memahami makna kata dengan sekilas, dan berada dalam keadaan yang di situ batin tidak lagi terperangkap di dalam waktu? Anda tentu pernah mengalami ini; cuma itu amat jarang bagi kebanyakan dari kita.

The Book Of Life
Jiddu Krishnamurti