Monday, May 28, 2012

Tidak Ada Bagian Batin yang Tak Terkondisi

Batin Anda terkondisi seluruhnya; tidak ada bagian diri Anda yang tak terkondisi. Ini fakta, Anda suka atau tidak. Anda mungkin berkata, ada bagian diri Anda—si pengamat, Ruh yang Lebih Tinggi, Atman—yang tak terkondisi; tetapi oleh karena Anda memikirkannya, itu berada dalam lingkup pikiran; oleh karena itu, terkondisi. Anda dapat membuat banyak teori tentang itu, tetapi faktanya batin Anda terkondisi seluruhnya, yang sadar dan yang tak sadar, dan setiap upaya yang dilakukannya untuk membebaskan dirinya juga terkondisi. Jadi, apa yang harus dilakukan oleh batin? Atau lebih tepat, apakah keadaan batin ketika ia mengetahui bahwa dirinya terkondisi dan menyadari bahwa setiap upaya yang dilakukannya untuk membongkar keterkondisian dirinya masih terkondisi?

Nah, ketika Anda berkata, ”Saya tahu saya terkondisi,” apakah Anda sungguh-sungguh mengetahuinya, ataukah itu sekadar pernyataan kata-kata? Apakah Anda mengetahuinya dengan kekuatan yang sama seperti Anda melihat seekor ular kobra? Bila Anda melihat seekor ular dan tahu itu kobra, terdapat tindakan seketika, tindakan yang tak dipikir lebih dulu; dan bila Anda berkata, ”Saya tahu saya terkondisi,” apakah itu memiliki makna penting seperti persepsi Anda tentang ular kobra? Ataukah itu sekadar pengakuan dangkal terhadap fakta itu, dan bukan kesadaran akan fakta itu? Bila saya menyadari fakta bahwa saya terkondisi, terdapat tindakan seketika. Saya tidak perlu berdaya upaya untuk membongkar keterkondisian saya. Fakta bahwa saya terkondisi, dan kesadaran akan fakta itu, membawa pencerahan seketika. Kesulitannya terletak pada tidak menyadari dalam arti memahami seluruh implikasinya, melihat bahwa semua pikiran, betapa halus, betapa licin, betapa canggih atau filosofis, tetap terkondisi.

The Book Of Life
Jiddu Krishnamurti