Monday, May 21, 2012

Kebenaran Halus

Anda mengalami kilatan pemahaman, pencerahan yang luar biasa cepat, ketika batin sangat hening, ketika pikiran tidak ada, ketika batin tidak dibebani oleh kebisingannya sendiri. Jadi, pemahaman terhadap sesuatu—suatu lukisan modern, seorang anak, istri Anda, tetangga Anda, atau memahami kebenaran, yang ada di dalam segala sesuatu—hanya dapat muncul bila batin sangat hening. Tetapi keheningan itu tidak dapat dipupuk, oleh karena jika Anda memupuk batin agar hening, itu bukan batin yang hening, itu batin yang mati.

... Makin Anda berminat terhadap sesuatu, makin Anda berniat memahami, makin sederhana, jernih dan bebas batin itu. Maka penggunaan kata-kata pun berhenti. Bagaimana pun juga, pikiran adalah kata, dan kata itulah yang mengganggu. Tabir kata-kata, yang adalah ingatan, itulah yang menyela di antara tantangan dan tanggapan. Katalah yang menanggapi tantangan, yang kita namakan penalaran. Jadi, batin yang berceloteh, yang menggunakan kata-kata, tidak dapat memahami kebenaran—kebenaran di dalam hubungan, bukan kebenaran abstrak. Tidak ada kebenaran abstrak. Tetapi kebenaran itu sangat halus. Yang halus sukar diikuti. Itu bukan abstrak. Ia muncul begitu cepat, begitu gelap, sehingga tidak dapat digenggam oleh batin. Bagaikan pencuri di waktu malam, ia datang dalam kegelapan, bukan pada saat Anda siap menerimanya. Penerimaan Anda hanyalah sekadar mengundang keserakahan. Jadi, batin yang terperangkap di dalam kata-kata tidak dapat memahami kebenaran.

The Book Of Life
Jiddu Krishnamurti